Atas nama Kepala Pemerintah Aceh, saya mengucapkan Marhaban Ya Ramadan. Selamat menyambut Ramadan 1435 Hijriah. Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah puasa tahun ini dengan baik. Jika ada kekhilafan terjadi sesama kita selama ini, mari kita saling memaafkan untuk dapat beribadah dengan sempurna. Semoga kita termasuk golongan yang dipilih Allah untuk mengisi surgaNya nanti.
Saya berharap, puasa Ramadhan 1435 hijriah kali ini, dapat membawa spirit kebersamaan dan persatuan dalam menghadapi Pemilihan Presiden Indonesia, 9 Juli 2014 nanti. Rakyat Aceh, harus diberi kebebasan, untuk memilih sesuai dengan hati nuraninya. Rakyat Aceh sudah sering berada di bawah ketidakadilan Pemerintah Pusat, maka sudah saatnya rakyat Aceh memilih Presiden dan Wakil Presiden yang yang pernah memberi kontribusi baik dalam MoU Helsinki maupun perdamaian Aceh secara umumnya.
Puasa adalah kewajiban yang harus dijalankan oleh semua muslim. Dalam surat Al-Baqarah, ayat 183 Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagimu berpuasa, sebagaimana telah diwajibkan pada orang-orang sebelum kamu. Mudah-mudahan kamu bertakwa.”
Jadi, tidak ada alasan bagi kita semua untuk tidak berpuasa. Karena puasa salah satu instrumen untuk meraih ketaqwaan. Al-Ghazali, dalam kitabnya Ihya’ Ulumuddin, menyebutkan ada tiga level orang dalam berpuasa untuk mencapai ketaqwaan. Pertama, puasa orang awam (shaum al-umum). Kedua, puasa orang khusus (shaum al-khawas). Ketiga, puasa orang istimewa (shaum al-khawas al-khawas). Puasa pada level ketiga inilah, menurut al Ghazali bentuk puasa yang paling ideal dan sempurna dalam upaya mendapatkan penghargaan ketaqwaan dari Allah Swt.
Dalam surat Al-Baqarah, ayat 185 Allah SWT juga berfirman yang artinya: “Bulan Ramadhan yang diturunkan padanya al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelas-penjelas dari petunjuk dan pembeda. Barangsiapa yang menyaksikan (datangnya) bulan itu maka berpuasalah. Barangsiapa yang sakit atau dalam safar (perjalanan jauh) maka (mengganti) di hari lain. Allah menginginkan bagimu kemudahan dan tidak menginginkan kesukaran untukmu. Dan hendaknya kalian sempurnakan bilangannya dan bertakbirlah (mengangungkan kebesaran) Allah sesuai dengan yang Allah berikan petunjuk kepada kalian agar kalian bersyukur.
Dalam menjalankan ibadah puasa, ada tiga nilai pokok yang harus kita raih. Pertama, adanya sikap kritis dan peduli terhadap lingkungan sosial. Kedua, adanya keterkaitan antara kesalehan pribadi dan kesalehan sosial (lingkungan). Ketiga, lahirnya jiwa keagamaan yang inovatif, kreatif, efesiensi dan inovatif.
Kalau tiga hal pokok itu, bisa kita wujudkan, lalu kita trasnformasikan kepada orang-orang terdekat dengan kita, saya percaya kebangkitan Aceh akan lebih komprehensif. Karena untuk membangun Aceh paska damai, pilar utamanya adalah manusia yang bertaqwa dan cinta keacehan. Manusia yang baik itu manusia yang dapat memberikan manfaat bagi orang lain, saling membantu kepada sesama Aceh dan masyarakat internasional.
Itulah beberapa hal yang dapat saya sampaikan, supaya puasa tahun ini, dapat kita jadikan spirit untuk menjaga perdamaian Aceh yang berkelanjutan. Semoga upaya mengembalikan marwah dan martabat Aceh sebagai sebuah wilayah yang rahmatan lil ‘alamin dapat kita lakukan dengan cara yang benar. Spirit perdamain, harus benar-benar kita manfaatkan untuk kepentingan yang benar dan mendapatkan ridha Allah SWT.dr. H. Zaini Abdullah
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !