Dayah Thalibul HUDA di desa Lamcot Bayu membuat kenduri maulid hari kelahiran Nabi Muhammad Saw, (09/3) Aceh Besar. Tgk. Rusli Daud, SHI, wakil pimpinan Dayah Thalibul Huda mengatakan, Dayah Thalibul Huda alhamdulillah setiap tahun diadakan, biasanya kami melihat pada bulan-bulan terakhir pada maulid.
Dia menambahkan, subtansi dari maulid itu sendiri, mengikat tali silaturrahmi antara sesama masyarakat, apalagi kondisi sekarang kita lihat, sesama muslim agak reggang. "Kita harapkan, dengan kita mengadakan maulid ini adalah terjalinnya silaturrahmi dan ukhuwah islamiyah yg kuat," sebut Rusli.
Dan harapan kedepan semoga kebudayaan khanduri maulid ini tetap kita pertahankan diserambi mekkah yang tercintai ini, supaya kita dapat mengenai perjuangan Rasulullah S.A.W, sehingga dapat kita impelmentasikan sifat-sifat Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
“Malah untuk menumbuhkan semangat para santri, sebelum mengadakan kenduri maulid, panitia maulid juga membuat perlomba-lombaan. Diantaranya, muhadharah, baca kitab kuning, cerdas cermat agama yang dilombakan sesama santri, perlombaan itu dibuat selama 20 hari sebelum menjelang kenduri maulid," Rusli menambahkan.
Selain acara kenduri maulid juga ada dakwah pada malam harinya yang diisi oleh Tgk. Shalihin Abdullah dari Ulee Glee Kabupaten Pidie Jaya.
Pandangan menarik juga dilihat dari hidangan yang dibuat dengan nama warung pojok, yang menampilkan menu makanan, baik itu rujak, mie-so, kentang goreng, dan lain sebagainya. Para tamu yang hadir diantaranya para ulama-ulama baik dari Aceh Besar sekitarnya, dan juga dari Aceh utara, serta juga sejumlah pejabat ternama di Aceh. (Rel)
Dia menambahkan, subtansi dari maulid itu sendiri, mengikat tali silaturrahmi antara sesama masyarakat, apalagi kondisi sekarang kita lihat, sesama muslim agak reggang. "Kita harapkan, dengan kita mengadakan maulid ini adalah terjalinnya silaturrahmi dan ukhuwah islamiyah yg kuat," sebut Rusli.
Dan harapan kedepan semoga kebudayaan khanduri maulid ini tetap kita pertahankan diserambi mekkah yang tercintai ini, supaya kita dapat mengenai perjuangan Rasulullah S.A.W, sehingga dapat kita impelmentasikan sifat-sifat Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
“Malah untuk menumbuhkan semangat para santri, sebelum mengadakan kenduri maulid, panitia maulid juga membuat perlomba-lombaan. Diantaranya, muhadharah, baca kitab kuning, cerdas cermat agama yang dilombakan sesama santri, perlombaan itu dibuat selama 20 hari sebelum menjelang kenduri maulid," Rusli menambahkan.
Selain acara kenduri maulid juga ada dakwah pada malam harinya yang diisi oleh Tgk. Shalihin Abdullah dari Ulee Glee Kabupaten Pidie Jaya.
Pandangan menarik juga dilihat dari hidangan yang dibuat dengan nama warung pojok, yang menampilkan menu makanan, baik itu rujak, mie-so, kentang goreng, dan lain sebagainya. Para tamu yang hadir diantaranya para ulama-ulama baik dari Aceh Besar sekitarnya, dan juga dari Aceh utara, serta juga sejumlah pejabat ternama di Aceh. (Rel)
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !