Mari kita lihat kembali surat Ali Imran ayat 15 yang menceritakan tentang kenikmatan orang yang beriman dan beramal shalih. Sebelum ayat 15 surat Ali Imran menceritakan
bagaimana manusia dihiasi dengan hubusysyahwan
dan macam-macam yang lain, kemudian Allah menceritakan semua orang cinta kepada isterinya, cinta kepada anak-anaknya, cinta kepada harta benda, tapi Allah berfirman, “Maukah
Aku ceritakan yang lebih baik dari itu lagi.”
Di dunia ini, tentu, akan
diperoleh oleh siapa saja, tanpa melihat apakah dia
beriman atau tidak! Asal saja seseorang berupaya sesuai dengan
ketentuan Allah, dia akan memperoleh harta yang banyak, istri yang cantik dan sebagainya, tapi kata Allah, itu masih rendah
dibandingkan dengan nikmat di akhirat kelak. “Maukah
Aku ceritakan kepada kamu balasan yang lebih baik dari itu?” Tapi itu hanya diberikan kepada
sekelompok orang. Tidak diberikan kepada semua.
Kepada siapa? Hanya diberikan kepada orang-orang yang bertaqwa. Ini kita pahami: orang beriman dan beramal shaleh. Itu saja mahar untuk dia memperoleh balasan berupa surga dan seterusnya yang telah kita tulis sebelumnya, itu tapi sekarang akan diberikan lagi kepada orang yang bertaqwa, tentu orang bertaqwa itu sudah beriman dan beramal shaleh.
Apa balasannya? Juga surga di bawahnya ada sungai yang airnya
mengalir, yang kedua mereka kekal di dalam
surga itu lama sekali. Walaupun dia beramal dalam batas
waktu yang ada mula dan ada akhir, tapi disaat dia menerima balasan, maka balasannya
itu akan diterima untuk selama-lamanya. Dia mendapatkan pasangan hidup yang suci,
apakah dia perempuan ataupun laki-laki.
Sungguh sebuah
keridhaan dari Allah swt. Inilah puncak dari segala nikmat.
Kalau Allah sudah ridha kepada hamba-Nya, hamba itu bisa meminta apa saja nikmat yang lain. Tanpa perlu disebutkan. Kalau disebutkan, mungkin akan panjang ayat di atas, tapi cukup Allah menyebut dengan kata yang
sangat-sangat singkat: warizhwaanum minallah, sebuah
keridhaan Allah terhadap
mereka. Kalaupun mereka pernah
melaksanakan pekerjaan yang melanggar peraturan-Nya
disaat dulu di dunia, semuanya dihapuskan. Dibalas dengan balasan yang banyak.
Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, MA ; Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !