Headlines News :
Home » » Menyongsong Hari Kemenangan

Menyongsong Hari Kemenangan

Written By MAHA KARYA on Sunday, August 19, 2012 | 8/19/2012

Oleh Dr. Tgk. H. Bukhari Daud, M.Ed

Hari ini adalah hari Jumat terakhir dari bulan suci Ramadhan tahun ini. Bertepatan dengan hari peringatan kemerdekaan Negara Republik Indonesia yang ke 67. Menurut catatan sejarah, tanggal 17 Agustus tahun 1945 adalah juga hari Jumat. Mudah-mudahan ada maknanya tersendiri bagi bangsa Indonesia, karena kejadian ini bukan sutu kebetulan belaka, dan tentu saja Allah SWT tidak menciptakan sesuatu dengan sia-sia. Marilah kita semua bersyukur atas segala nikmat, khususnya nikmat KEMERDEKAAN yang telah Allah karuniakan kepada bangsa dan Negara kita. Firman Allah; sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambahkan nikmat kepadamu, tetapi jika kamu kufur terhadap nikmatKu, sungguh azabKu sangat dahsyat (QS: Ibrahim: 7).

Di penghjujung bulan suci Ramadhan ini, menangislah langit dan bumi serta para malaikat, karena kepergian Ramadhan merupakan suatu musibah bagi umat Muhammad SAW. Berakhirlah segala bentuk KESEMPATAN EMAS atau Golden Opportunity yang Allah istimewakan kepada umat Islam selama bulan suci ini. Hanya orang-orang jahil yang bergembira dengan berakhirnya bulan suci Ramadhan, mereka akan kembali bergabung dengan pasukan syaithan. Namun ketahuilah, siapapun yang berteman dengan syaithan, dia telah mendapatkan teman yang paling buruk (QS: An-Nisak: 38).

Sebelum meningggalkan bulan agung ini, marilah kita pastikan bahwa kita termasuk diantara orang-orang yang sukses meraih tujuan diwajibkannya puasa Ramadhan, sebagaimana yang ditegaskan Allah dalam Surah Al-Baqarah: 183; semoga kamu menjadi orang yang bertaqwa. Taqwa adalah derajat kemuliaan bagi seorang hamba di sisi Allah. Derajat ini hanya dapat diraih dengan keimanan dan ketaatan serta penyerahan diri kepada Allah SWT. Ada sejumlah kriteria yang dapat dijadikan ukuran keberhasilan dari perlaksanaan kewajiban puasa Ramadhan. Dengan kata lain, apakah seseorang hamba berhasil mencapai derajat TAQWA ataukah dia gagal? 

Pertama, Imannya bertambah kokoh, dia tidak lagi mau menyembah selain Allah SWT. Artinya, Allahlah yang maha dipentingkan dalam hidupnya. Bagi dia, tidak ada satu urusanpun dalam keseharian hidupnya yang dapat mengalahkan kepentingan Allah SWT. Dia yakin sepenuhnya bahwa apa yang ada di sisi Allah jauh lebih berharga daripada segala bentuk permainan dan perniagaan (QS: Al-Jumu’ah: 11). Dia benar-benar berpegang teguh pada perintah Allah untuk menyembah Allah dengan keimanan yang murni tanpa syirik sedikitpun (QS: An-Nisak: 36).

Kedua, munculnya sikap MURAH HATI. Dia suka membantu dan tidak PELIT lagi. Dia akan menafkahkan hartanya baik dalam keadaan lapang maupun dalam keadaan sempit (QS: Ali Imran: 134). Munculnya keyakinan bahwa apapun yang dia miliki pada hakikatnya adalah milik Allah dan dia punya kewajiban untuk sharing sebahagiannya dengan orang lain.

Ketiga, munculnya kemampuan untuk mengendalikan emosi, (QS: Ali Imran: 134). Dia tahu kapan, kepada siapa dankarena masalah apa dia harus marah. Dia telah berubah, bukan lagi sosok bengis, yang begitu mudah menumpahkan sumpah serapahnya ketika kepentingan pribadinya terusik.

Keempat, munculnya kemampuan untuk memaafkan salah dan khilaf orang lain (QS: Ali Imran: 134).
Dia sadar bahwa semua anak adam memiliki kelemahan dan kesalahan. Memaafkan akan melahirkan rasa damai, persaudaraan dan kasih saying. Sementara dendam akan melahirkan permusuhan dan tumpah darah, dan itu maunya syaithan bukan suruhan Allah.

Kelima, munculnya kesadaran untuk segera bertaubat jika kebetulan terlibat atau terjerumus ke dalam sesuatu tindakan keji dan sikap tercela. Yang lebih penting bahwa dia berkomitmen untuk tidak akan meneruskan pekerjaan dosa itu dengan penuh kesadarannya (QS: Ali Imran: 135). Keenam, Dia selalu berusaha untuk menjadikan dirinya sebagai orang yang MUHSIN, yang berbuat baik kepada sesama manusia dan bahkan kepada makhluk non manusia hanya  karena  Allah semata, bukan karena inghin merndapat keuntungan pribadi dari perbuatan itu (QS: Al-Qashash: 77).

Itulah diantara sikap dan prilaku orang-orang yang SUKSES. Atas dasar ketaqwaan dia melaksanakan berbagai bentuk ibadah kepada Allah. Dengan ibadah itu bertambah-tambah pula kwalitas ketaqwaannya. Atas dasar ketaqwaan dia menebarkan berbagai bentuk kebaikan kepada sesame. Dengan kebaikan itu pula bertambah-tambah lagi ketaqwaannya kepada Allah SWT. Sungguh mulia orang seperti ini dan karena kemuliaannya dia akan senantiasa didampingi oleh Allah, sebagaimana firmanNya;  sesungguhnhya Allah beserta orang-orang yang bertaqwa dan yang berbuat kebaikan (QS: An-Nahl: 128). Seandainya sikap dan prilaku tersebut tidak wujud dalam kehidupan seseorang hamba pasca Ramadhan ini, tentu dia telah GAGAL. Apakah dia akan dapat merebut kembali the Golden Opportunity di Ramadhan tahun mendatang? Belum tentu.

Sebelum menutup Ramadhan, tunaikanlah Zakat Fitrah untuk mensucikan jiwa kita sekaligus sebagai bentuk kepdulian kita kepada orang-orang yang secara financial kurang beruntung. Bayarlah zakat fitrah dengan ikhlas menurut kadar yang telah ditentukan oleh syarak. Berikan yang terbaik, sesuai dengan kwalitas yang kita konsumsikan sehari-hari. Selain itu, pastikan  bahwa kita turut berperan dan ikut memberi dukungan kepada orang-orang fakir miskin, anak-anak yatim dan tetangga-tetangga kita agar mereka dapat turut bergembira di hari kemenangan ini. Pastikan tidak ada anak-anak yatim, khususnya yang berkaitan langsung dengan kita, yang tidak mendapat baju baru di hari kemenangan ini.  

Yang paling utama, seandainya masih hidup, pastikan bahwa ayah dan ibu kita telah mandapat perhatian yang layak dalam menyambut hari kemenangan ini, tunaikanlah hak-hak mereka. Dan rendahkanlah dirimu di hadapan mereka dengan penuh rasa sayang, berdoalah; wahai Tuhanku sayangilah mereka berdua, sebagaimana mereka telah mendidikku di kala aku masih kecil, (QS: Al-Israk: 24). Seandainya mereka telah tiada, ziarahilah kuburan mereka, mohonlah ampunan Allah untuk mereka, sebagai tanda bahwa kita adalah anak yang berbudi. Wallahu a’lam
Share this article :

1 comment:

  1. mohon maaf lahir dan bathin,, semoga kita semua kembali fitrah dan bersih dari dosa-dosa,,amin

    ReplyDelete

Saran Masukan silahkan Anda kirim. Redaksi amat senang menerimanya.

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin