
Ternyata pria kelahiran Meureudu 7 Juli 1963, sejak 1 April 2012 ditunjuk sebagai Kepala Kantor Perwakilan Pemerintah Aceh di kota Medan.
Bagi Badri, jabatan non eselon yang diamanahkan kepadanya merupakan situasi serba baru. Justru membuatnya lebih punya waktu banyak istirahat. Agak berbeda saat ia bertugas mengatur protokoler, yang sering tidak pulang ke rumah hingga larut malam.
“Selain itu saya bisa belajar bagaimana bekerja dengan organisiasi baru dan komunitas baru. Saat bertugas sebagai protokoler, tenaga saya betul-betul terkuras,” ujarnya saat ditemukan di Perwakilan Medan Sabtu (11/8) lalu.
Tugasnya sehari-hari adalah memfasilitasi kebutuhan pemerintah Aceh di Sumatera Utara. Selain itu ia melaksanakan serangkaian kegiatan sosial bersama masyarakat Aceh termasuk acara maulid, Nuzulul Quran, buka puasa bersama dan lain-lain. Peringatan Nuzulul Quran yang dilakukan belum lama ini turut dihadiri Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah dan wakil DPRA dengan jumlah yang hadir mencapai 550 orang.
Saat ini sebut Badri, gedung perwakilan Aceh menyediakan sebanyak 23 kamar tidur untuk tamu dari 32 kamar yang ada. Dengan jumlah karyawan sekitar 50 orang, pihaknya berusaha memberikan pelayan terbaik bagi warga Aceh yang ada di Medan. “Jabatan ini sifatnya sementara, boleh jadi esok lusa saya dipindahkan ke tempat lain,” katanya merendah. Basri AB
0 coment:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !