Headlines News :
Home » » Ketika Aceh Mencari Umar

Ketika Aceh Mencari Umar

Written By MAHA KARYA on Saturday, January 14, 2012 | 1/14/2012

Dalam sejarah Islam ada dua sosok pemimpin yang kepribadiannya sungguh mempesona. Mereka adalah Umar bin Khattab (Khalifah yang kedua dari Khulafaurrasyidin), dan satu lagi adalah Umar bin Abdul Aziz (khalfah ke enam dari Bani Umayyah). Kedua khalifah besar itu mampu memulihkan ekonomi, menjaga stabilitas keamanan, keadilan dan mampu memajukan hukum-hukum Islam.

Pada zaman mereka dikenal sebagai zaman keemasan Islam. Umar bin Khattab terkenal sangat adil dalam memutuskan perkara hukum, beliau tidak membeda-bedakan manusia di depan hukum meski anaknya Ubaidillah bin Umar (Abu Syamah) tetap dirajam karena terbukti telah berzina. Umar juga tidak segan-segan memecat gubernurnya yang melanggar hak-hak azasi manusia, meski rakyatnya itu seorang Yahudi.

Umar bin Abdul Aziz juga sangat adil. Ia mengikuti datoknya Umar bin Khattab. Ia terkenal sebagai seorang alim Fiqh (mujtahid), namun juga cerdas dalam siasah. Ia mampu menyatukan kabilah-kabilah Arab yang berkonflik, misalnya antara Bani Umayyah dengan Bani Hasyim dengan cara saling menghargai. Umar bin Abdul Aziz terkenal wara’ dan tidak ambisi harta.

Aceh juga pernah memilki Sulthan Iskandar Muda Meukuta Alam yang juga sangat ketat menjaga Syariah Islam. Putranya Meurah Pupok juga dirajam karena terlibat makar perzinaan dengan seorang isteri menteri. Ketika sebagian pembesar mencoba merayu sulthan supaya tidak melaksanakan hukum rajam kepada putra mahkota, Sulthan marah dan berkata: Mate aneuek meupat jeurat, gadoh adat pat tamita?” Artinya: Mati anak ada kuburan, hilang adat kemana dicari?”

Rakyat Aceh hari ini adalah rakyat yang merindukan ala kepemimpinan yang adil dan bijaksana, seperti Umar bin Khattab, Umar bin Abdul Aziz dan Iskandar Muda. Adakah pemimpin seperti mereka hari ini? Mengapa tidak? Bukankah zaman semakin maju, ilmu semakin merata? Bahkan calon-calon pemimpin yang akan ikut Pilkada adalah sosok-sosok yang berilmu, ada teungku dayah, professor sekolah, dan pejuang keadilan.

Mereka akan menjadi “Umar” bila mereka mewarisi sistem yang digunakan Umar, yakni memimpin dengan keimanan dan ketaqwaan. Kekuasaan sesungguhnya adalah milik Allah, mereka hanya menjalankan perintah (amanah) Allah. Mereka mengajak rakyat untuk benar-benar takut kepada azab Allah bila menyimpang dari jalan Allah. Mereka selalu memimpin di bawah lindungan Al-Quran yang mulia.Ameer Hamzah
Share this article :

0 coment:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Alamat:Komplek Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. - Kontak. Telp:+62852 8244 0074 - Email: gema_btr@yahoo.co.id
Copyright © 2014. Gema Baiturrahman Online - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template Editing by Saifuddin